Kamis, 10 Juli 2008 | 18:02 WIB
JAKARTA, KAMIS - Maskapai penerbangan PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) merencanakan akan membuka jalur penerbangan ke Arab Saudi. Ditargetkan tahun ini Lion Air melayani penerbangan Jakarta-Jeddah dan Jakarta-Riyadh dengan pesawat Boeing 777.
Setelah ada perjanjian penerbangan antar Pemerintah RI dengan Pemerintah Arab Saudi, telah disetujui penambahan frekuensi lalu lintas penerbangan antar kedua negara. Yang sebelumnya hanya ada delapan frekuensi seminggu, maka jumlah penerbangan ditingkatkan menjadi 24 penerbangan.
Dari jumlah frekuensi tersebut, Lion Air mengincar sebanyak 10 penerbangan. Saat ini Lion telah mengajukan tujuh izin penerbangan ke Arab. Enam jurusan Jeddah, satu jurusan Riyadh. "Tiga penerbangan lainnya segera diusulkan untuk jurusan Jakarta-Riyadh," kata Sekretaris Perusahaan Lion Air, Hasyim Arsal Alhabsi di Jakarta, Kamis (10/7).
Dua kota besar di Arab tersebut disasar Lion Air dengan pertimbangan permintaan segmen yang sangat besar. Riyadh yang juga ibu kota Arab Saudi menjadi pasar bisnis dan tenaga kerja Indonesia (TKI). Sedangkan Jeddah menjadi pasar bagi penumpang yang akan melakukan umrah.
Menurut Hasyim, saat ini approval designated airlines untuk Lion Air sedang diurus oleh otoritas antar pemerintah. "Kita sedang menunggu proses approval di Arab," ujarnya.
Apabila semua proses berjalan lancar, pihak Lion berharap sebelum bulan puasa persiapan prasarana segera dimulai. "Mudah-mudahan akhir tahun sudah bisa terbang ke Arab," sambung Hasyim.
Lion berencana melayani penumpang ke Arab Saudi dengan menggunakan pesawat jenis Boeing 777. Presdir Lion Air, Rusdi Kirana, lanjut Hasyim, sekarang sedang berada di markas pabrik Boeing di Seattle, Amerika Serikat. Rusdi sedang melakukan negosiasi pengadaan pesawat tersebut.
Lion berencana mengoperasikan dua hingga tiga unit Boeing 777. Pesawat dengan daya muat 345 penumpang tersebut dipilih, selain bisa mengangkut penumpang langsung ke Arab, tingkat efisiensinya pun cukup besar. Menurutnya, Boeing 777 bisa menghemat BBM antara 20 persen hingga 40 persen.
Namun demikian, negosiasi pengadaan Boeing 777 tampaknya akan alot, mengingat pesawat ini sangat terbatas jumlahnya. Karenanya, bila tahun ini jenis pesawat tersebut belum berhasil didapatkan, maka Lion Air akan menggunakan alternatif kedua yaitu menggunakan pesawat andalannya saat ini Boeing 737-900 Extended Range (ER).
Dengan Boeing 737-900 ER, Lion Air bisa mengantar penumpang Indonesia ke Arab Saudi. Namun tidak bisa terbang langsung, pesawat tersebut setidaknya harus mengisi bahan bakar di tengah perjalanan. "Kita juga menyiapkan alternatif dengan Boeing 737-900 ER, tetapi akan singgah dulu di beberapa kota seperti Bangkok dan Madras untuk mengisi bahan bakar," ujarnya. (Persda Network/Hendra Gunawan)
Sumber : Persda Network
Rabu, 30 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar